popcash

Tuesday, July 14, 2020

Masya Allah Hagia Sophia Kembali Jadi Masjid, Masyarakat Turki Sambut Azan Pertama



Bangunan ikonik yang berdiri di Istanbul, Turki, Hagia Sophia telah resmi kembali difungsikan menjadi masjid oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, Jumat (10/7/2020).

Sebelumnya, bangunan besar yang menjadi daya tarik wisata Turki ini difungsikan sebagai sebuah museum.

Pada 1934, Hagia Sophia menjadi museum lantaran keputusan dari Badan PBB UNESCO di bawah pendiri Republik Turki, Ataturk.

Ditarik mundur jauh ke belakang, di awal pendiriannya pada tahun 537 masehi Hagia Sophia dibangun untuk menjadi gereja besar yang menghadap ke pelabuhan Golden Horn.

Berjalannya waktu, terjadilah penaklukkan Ottoman pada 1453 yang membuat fungsinya berubah menjadi masjid.

Sejarah panjang bangunan megah ini menjadikan kembalinya fungsi Hagia Sophia menjadi masjid menuai beragam respons.

Baca juga: Turki Siapkan 2 Imam dan 4 Muazin untuk Masjid Hagia Sophia

Di dalam Hagia Sophiapixabay.com/FilipFilipovic Di dalam Hagia Sophia
Dikutip dari BBC, Minggu (12/7/2020) pemimpin tertinggi Katolik Roma Paus mengaku sedih atas keputusan ini, namun ia berusaha untuk membatasi diri dan tidak memberikan komentar terlalu jauh.

"Pikiran saya melayang ke Istanbul, saya terpikirkan Santa Sophia, dan saya sangat sedih," kata Paus.

Selain Paus, Dewan Gereja Sedunia meminta Erdogan untuk membalikkan keputusannya tentang penetapan Hagia Sophia sebagai sebuah masjid. Gereja-gereja di Yunani dan Rusia pun menentang hal ini.

Bahkan UNESCO menyebut Komite Warisan Budaya dari pihaknya akan melakukan penilaian kembali akan status Hagia Sophia sekarang.

Baca juga: Hagia Sophia Jadi Masjid, Yunani Ancam Jadikan Rumah Mustafa Kemal Ataturk Museum Genosida

Respons warga Turki
Kembalinya Hagia Sophia menjadi masjid juga ditanggapi beragam oleh warga dari negara tersebut. Meski kebanyakan masyarakat Turki memeluk agama Islam, namun sebagian dari mereka ada yang tidak setuju dengan keputusan ini.

Salah satunya Orhan Pamuk.

Menurutnya, dikembalikannya Hagia Sophia menjadi tempat peribadahan suatu agama menghilangkan kebanggaannya atas negara yang selama ini dikenal sekuler, memisahkan urusan agama dan politik.

"Ada jutaan orang Turki sekuler seperti saya yang menangis menentang hal ini, tetapi suara mereka tidak terdengar," kata Pamuk.

Sebaliknya, banyak juga warga Turki yang bergembira atas status terbaru dari Hagia Sophia.

Terbukti saat azan pertama dikumandangkan dari dalam bangunan itu untuk pertama kalinya tidak lama setelah ditetapkan kembali menjadi masjid, banyak warga yang bersorak-sorai dan mengabadikan momen tersebut dari luar bangunan.

Hal itu karena Islamis di Turki sudah lama meminta hal ini untuk diwujudkan, namun selalu mendapat tentangan dari anggota oposisi sekuler.

Baca juga: Erdogan: Status Hagia Sophia adalah Urusan Internal Turki


Panggilan sholat ini pun langsung disiarkan di seluruh kanal besar berita di Turki. Seluruh media sosial Hagia Sophia sebelumnya pun langsung dinonaktifkan.

Presiden Erdogan menjelaskan, ia akan tetap dengan keputusannya. Namun, ia tidak membatasi kunjungan ke Hagia Sophia.

Semua boleh berkunjung, baik muslim, nonmuslim, wisatawan asing, semua diizinkan untuk singgah di Hagia Sophia.

Hanya saja, secara resmi Hagia Sophia difungsikan sebagai masjid, penggunaan di luar fungsi itu tidak akan diizinkan secara resmi.

No comments:

Post a Comment