popcash
Sunday, July 12, 2020
Inilah Jenis Cemburu yang Dicela Oleh Syariat Islam Berikut Penjelasannya
Cemburu yang buruk dan tercela adalah cemburu dalam kondisi kejiwaan yang buruk.
Maka banyak orang yang mengalami cemburu ini terseret pada kebinasaan. Seperti cemburu butanya istri pada suaminya atau sebaliknya.
Dalam sebuah hadis disebutkan, bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Ada jenis cemburu yang dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala, adapula yang dibenci-Nya. Yang disukai, yaitu cemburu tatkala ada sangkaan atau tuduhan. Sedangkan yang dibenci, yaitu adalah yang tidak dilandasi keraguan.”
(Sunan al Baihaqi :7/308)
Cemburu buta tanpa adanya bukti dapat menghancurkan hubungan rumah tangga.
Suami soleh dan istri solehah yang bertaqwa pasti menjaga lisannya dari hal-hal yang diharamkan akibat kecemburuan.
Loading...
Allah Azza wa Jalla berfirman;
إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa apabila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” (QS. Al-A’raf: 201)
Namun bukan berarti tidak boleh cemburu. Rasa cemburu yaang baik adalah cemburu yang berdasarkan kepada ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dalam syari’at.
Dalam sebuah riwayat menyebutkan: Sa’ad bin ‘Ubadah mengatakan,
لَوْ رَأَيْتُ رَجُلًا مَعَ امْرَأَتِي لَضَرَبْتُهُ بِالسَّيْفِ غَيْرَ مُصْفَحٍ
“Seandainya aku melihat seorang laki-laki sedang bersama istriku pasti aku pukul dia dengan sisi pedangku yang tajam!”
Mendengar ucapannya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
أَتَعْجَبُونَ مِنْ غَيْرَةِ سَعْدٍ لَأَنَا أَغْيَرُ مِنْهُ، وَاللَّهُ أَغْيَرُ مِنِّي
“Tidak herankah kalian kecemburuan Sa’ad? Sungguh aku lebih cemburu daripada Sa’ad, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala lebih cemburu lagi daripada aku.” (HR Bukhari)
Jika wanita menyembunyikan gejolak cemburunya karena ingin menyucikan jiwanya maka itu sangat baik.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjanjikan pahala dalam Firman-Nya,
وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang Allah karuniakan kepada sebagian kamu lebih banyak daripada sebagian yang lain.
(Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan.
Dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nisa’:32). (*)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment